Senin, 07 Juni 2010

Strategic KM in Frito-Lay

Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Frito-Lay dapat dikatakan merupakan penggambaran bagaimana peningkatan intellectual capital menjadi sangat penting seperti yang dinyatakan oleh Hubert Saint-Onge (1995). Menurutnya, intellectual capital perusahaan mencakup tiga hal:
1.Human capital, yakni kemampuan atau kapabilitas yang harus dikuasai oleh setiap pegawai agar mampu mencari solusi dan kepentingan konsumen.
2.Customer capital, merupakan kemampuan penetrasi, coverage segmen pasar, loyalitas dan profitabilitas dalam melayani konsumen.
3.Structural capital, merupakan kemampuan organisasi memenuhi kebutuhan dan tuntutan pasar.

Ketiga hal tersebut menggambarkan masalah Frito-Lay, yaitu bagaimana para salesperson perlu meningkatkan kemampuan dan kapabilitasnya dalam memenuhi permintaan kepentingan top customer-nya, bagaimana kurangnya informasi dan pengetahuan, seperti segmen pasar untuk melayani pelanggan, serta kurangnya kemampuan Frito-Lay dalam memfasilitasi para salesperson dengan informasi dan best practices serta pengetahuan yang dibutuhkan dalam memenuhi tuntutan pelanggan Frito-Lay yang semakin meningkat.

Strategi KM dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut, karena keseluruhan intellectual capital menggambarkan bagaimana penguasaan pengetahuan menjadi penting, seperti dalam bagaimana para sales team Frito-Lay dapat memanfaatkan data yang ada menjadi suat informasi yang dapat dianalisa untuk memantapkan intelligence serta dengan dukungan kehandalan mengaplikasikan informasi akan membuat para sales team mampu menguasai pengetahuan yang kemudian dapat diolah untuk kembali menjadi informasi bagi pemenuhan tuntutan pelanggan dan memajukan perusahaan.
Sedangkan strategi penerapan sistem KM Portal dipilih karena KM Portal akan menawarkan suatu cara yang efisien dalam menangkap informasi dan mengolahnya kembali. KM portal adalah sebuah single point of access ke berbagai sumber informasi dan menyediakan personalized akses.

Perusahaan saat ini perlu menerapkan portal, karena portal menawarkan suatu cara yang efisien dalam menangkap informasi. Dengan KM Portal, Frito-Lay akan dapat menjalankan strategi connection dan collection (Ross Dawson, Living Networks). Collection berarti bagaimana pengetahuan seseorang dapat dimasukan ke dalam dokumen-dokumen, models, dan software sehingga orang lain dapat menggunakannya. Sedangkan connection adalah menggambarkan bagaimana orang dapat terhubung secara langsung dengan orang lain yang memiliki pengalaman yang relevan sehingga mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka ke dalam suatu isu yang spesifik. KM Portal juga akan dapat menghubungkan people to people dan people to solution.

Hal tersebutlah yang ingin dijalankan oleh Frito-Lay, yaitu membangun suatu KM Portal yang dapat menangkap pengetahuan yang dan mengolahnya menjadi suatu inovasi yang dapat memenuhi permintaan pelanggan serta memajukan perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar