Senin, 26 April 2010

Green Computing


Di blog sebelumnya ada dibahas bagaimana Green Computing perlu dilakukan, merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan. Tetapi, sebenarnya apa maksud dari green computing?

Istilah ”green computing” pertama kali muncul setelah U.S. Environmental Protection Agency (EPA) meluncurkan program Energy Star pada tahun 1992. Energy Star adalah program memberikan label yang didesain untuk mempromosikan dan memberikan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lainnya. Energy Star secara umum mencakup isu-isu mengenai konsumsi energi. Istilah green computing muncul dengan semakin dikenalnya Energy Star, khususnya mengenai bagaimana mengefisienkan konsumsi energi pada penggunaan produk komputer. Landasan pergerakan green computing adalah kebutuhan akan economic viability (keberlangsungan hidup), social responsibility (tanggung jawab sosial) dan environmental impact (pengaruh lingkungan).

 

Definisi green computing menurut beberapa peneliti adalah sebagai berikut:
• How to use your computer more sustainably (Young Yi)
• Information technology that is environmental friendly and energy efficient (Wachara Chantatub)
• The study and practice of using computing resources efficiently (Rawan M. Al-Ghofaili)
• Reduce the increasing amount of useless data/work (Jordi Torres)

Lima kata kunci yang muncul dari beberapa definisi diatas adalah sustainability, environmental friendly, energy efficient, resource efficient dan reduce useless work. Dapat dilihat bahwa green computing tidak hanya membahas tentang konsumsi energi, tapi juga bagaimana menggunakan computer beserta berbagai tools dan peralatannya dengan lebih efisien dan jelas manfaatnya.

Green computing dapat disimpulkan sebagai suatu praktek studi dalam menggunakan computing resources secara efisien. Tujuan utama dari green computing adalah memperhitungkan “triple bottom line” (people, planet, profit), suatu perpanjangan spekturm dari nilai dan criteria untuk mengukur kesuksesan organisasi. Hasil yang ingin dicapai dari green computing memiliki kesamaan dengan green chemistry, yaitu mengurangi penggunaan material yang berbahaya (hazardous), memaksimalkan penggunaan energi secara efisien, dan mengutamakan kemampuan daur ulang serta biodegradability dari produk-produk yang sudah tidak terpakai dan dari pembuangan pabrik. 

Sistem IT sekarang ini bergantung pada sekumpulan orang yang kompleks, jaringan dan hardware. Oleh karena itu, inisiatif dari green computing harus bersifat sistematik dengan alam dan dapat mengatasi masalah-masalah kompleks yang terus bertambah. Elemen-elemen dari solusi dalam menerapkan green computing terdiri atas kepuasan end-user, restrukturisasi manajemen, penyesuaian regulasi, pembuangan sampah elektronik, telecommuting, virtualization of server resources, penggunaan energi, solusi thin-client, dan ROI (return of investment)

dari berbagai sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Green_computing
http://www.deloitte.co.uk/TMTPredictions/technology/Green-and-lean-it-data-centre-efficiency.cfm
http://romisatriawahono.net/2008/12/22/green-computing-untuk-orang-lugu/
http://energypriorities.com/entries/2007/06/what_is_green_it_data_centers.php
http://green.wikia.com/wiki/Green_Computing
http://searchdatacenter.techtarget.com/sDefinition/0,,sid80_gci1246959,00.html
http://hsifles.wordpress.com/2009/03/13/green-computing/
Castro Daniel; Learning from the Korean Green IT Strategy; August 5, 2009.
D-Link, Green Computing and D-Link, February, 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar