1. Model IDIC
a. Identify
Mengidentifikasi siapa pelanggan perusahaan dan membangun hubungan saling pengertian antara perusahaan dengan pelanggan.
b. Differentiate
Membedakan pelanggan untuk diidentifikasikan pelanggan mana yang paling memberikan value saat ini dan mana yang akan paling memberikan value di masa mendatang.
c. Interact
Melakukan interaksi dengan pelanggan untuk memastikan perusahaan mengeri ekspektasi pelanggan dan hubungannya dengan supplier atau brand lain.
d. Customize
Menyesuaikan penawaran dan komunikasi agar memastikan ekspektasi pelanggan dapat tercapai.
2. Model QCi
Model ini sering juga disebut QCI Customer Management Model. Di tengah-tengah model, seperti yang dapat dilihat pada Gambar, terdapat sejumlah aktivitas yang harus dijalankan oleh perusahaan untuk menarik dan menjaga pelanggan. ModelQCi menunjukkan people (orang) yang menjalankan aktivitas dan menggunakan teknologi untuk mendukung aktivitasnya.
3. CRM Value Chain
Primary stages terdiri atas:
a. Customer portfolio analysis
b. Customer intimacy
c. Network development
d. Value proposition development
e. Managing the customer lifecycle
Setiap tahap dari primary stages dijalankan secara berkesinambungan untuk memastikan bahwa perusahaan, dengan semua dukungan dari jaringan suppliers, partners dan para pegawai, akan menciptakan dan memberikan suatu value proposition yang dapat menarik dan menjaga pelanggan yang menguntungkan.
a. Leadership and culture
b. Data and IT
c. People
d. Processes
Keempat supporting conditions tersebut akan memungkinkan strategi CRM berjalan dengan efektif dan efisien.
4. Payne’s Five-Process Model
Model CRM berikutnya dikembangkan oleh Adrian Payne. Payne’s Five-Process Model mengidentifikasikan lima proses inti dalam CRM, yaitu:
b. Value creation process
c. Multichannel integration process
d. Performance assessment process
e. Information management process
Strategy development process dan value creation process menggambarkan tipe strategic CRM, multichannel integration process menggambarkan tipe operasional CRM, sedangkan information management process merupakan analytical CRM.
Sesuai dengan namanya, Gartner Competency Model dikembangkan oleh Gartner Inc. yang merupakan perusahaan penelitian dan penasehat IT dengan 1200 research analysts dan konsultan tersebar di 75 negara.
Berdasarkan Gartner competency model, perusahaan memerlukan kompetensi dalam delapan area agar CRM dapat sukses. Delapan area tersebut adalah sebagai berikut:
b. Developing CRM strategies
c. Designing valued customer experiences
d. Intra and extra-organizational collaboration
e. Managing customer lifecycle processes
f. Information management
g. Technology implementation
h. Developing measures indicative of CRM success or failure
Sumber: Francis Buttle, 2009, Customer Relationship Management: Concepts and Technology, 2nd ed., Butterworth-Heinemann, Burlington
Tidak ada komentar:
Posting Komentar